Sunday 22 April 2012

update berita Ini Dia Kritik-kritik Membangun Ala Widjajono Si Pendaki Gunung


update berita Ini Dia Kritik-kritik Membangun Ala Widjajono Si Pendaki Gunung

Jakarta - Berpulangnya Guru Besar Institute Teknologi Bandung (ITB) yang juga Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo meningggalkan sejumlah cerita. Kritikannya demi mewujudkan ketahanan energi nasional patut diteruskan, tidak hanya pada Kementerian ESDM namun seluruh masyarakat Indonesia.

Widjajono yang diketahui publik menjadi Wamen ESDM sejak 16 Oktober 2011 lalu, adalah sosok bersahaja di mata sahabat, rekan kerja bahkan Menteri ESDM Jero Wacik.

Tentu kita ingat usai pelantikan di Istana Negara 19 Oktober tahun lalu, Widjajono berjanji untuk mewujudkan energi murah dan tidak lagi mengandalkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Bahkan sehari resmi setelah dilantik sebagai Wamen ESDM, Widjajono langsung membuat gebrakan.

Salah satunya, kritikan kerasnya soal pengelolaan izin tambang yang tumpang tindih. Akibatnya Indonesia minim investasi.
"Kalau wilayah kerja migas kurang laku, masalahnya di Indonesia itu banyak. Ada masalah tanah, masalah izin, masalah tumpang tindih, kehutanan, cabotage, masalah di keuangan, dan juga fiskal term-nya. Di Indonesia itu, fiskal term-nya ditentukan sebelum investor melakukan eksplorasi dan memproduksi migas. Makanya banyak yang kurang berminat," jelas Widjajono waktu itu.

Ekplorasi di bidang energi, dimata Widjajono kurang berhasil. Dalam tulisannya, ia mengatakan; "Di Indonesia ada sindiran, 'Kalau bisa dipersulit kenapa tidak'. Izin kadang-kadang dipersulit dengan maksud supaya mendapat upeti sehingga biaya menjadi lebih mahal. Disamping itu Perusahaan Multinasional kebanyakan melarang penyogokan sehingga izin menjadi berlarut-larut," katanya.

Tak sampai disitu, kritikan Pak Wid juga menyasar pada kebijakan pengembangan nuklir. Untuk Indonesia, tenaga nuklir rawan mengalami kebocoran. "Indonesia saja bikin batubara belum beres, mau bikin nuklir. Kalau mau, kerjasama dengan Singapura bisa," tegasnya.

Kritikan Widjajono terkadang bikin telinga sejumlah pihak panas. Bahkan beberapa idenya justru berseberangan dengan rencana pengembangan energi dari pemerintah.

Dari kaca mata Widjajono, kunci mewujudkan ketahanan energi nasional adalah menciptakan energi yang pro rakyat. Banyak energi murah yang belum tergarap maskimal dan jumlahnya berlimpah.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates