Thursday, 29 March 2012

Nugie Pilih Sepeda daripada Mobil


NUGIE memang sangat gemar bersepeda. Banyak hal yang ia dapat dari bersepeda di Jakarta. Satu di antaranya nyaris diserempet pengendara sepeda motor di kawasan Sudirman, Jakarta. Tapi itu tak membuatnya takut. Ia tetap memilih bersepeda keliling Jakarta ketimbang menyetir mobil pribadinya.

"Makanya kalo mau cari tantangan buat adrenalin, ya gak usah jauh-jauh, di jalanan Jakarta aja," canda Nugie kepada www.metrotvnews.com usia mengisi program 811-Show Metro TV.

Tapi, banyak hal positif yang ia dapat dari hobi 'ngegowes' sepeda. Ia bisa menemukan jalan-jalan tikus agar cepat sampai ke tujuan. Di tengah perjalanan, ia menemukan banyak jajanan. Ia pasti menghentikan laju sepeda lipatnya untuk menyantap jajanan tersebut.

Awal mula musisi itu menggunakan sepeda sebagai transportasi utama karena ia risih dengan ibu kota yang penuh polusi dari kendaraan bermotor. Dengan bersepeda, katanya, ia bisa menghemat penggunaan energi sekaligus mengurangi polusi.

Tak heran bila Nugie meninggalkan mobil pribadinya saat mendatangi studio Metro TV, Jakarta Barat. Ia memilih menggunakan sepeda lipatnya yang berwarna orange dari rumahnya di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

Sejak kecil, akunya, ia sering dididik peduli lingkungan. Ayahnya yang seorang tentara kerap menyuruhnya membersihkan halaman rumah, termasuk got. Setelah dewasa, ia menyadari suruhan itu membentuk kepribadian yang cinta pada lingkungan dan alam.

Album masterpiece-nya yang berjudul 'Bumi, Air, Udara' juga menggambarkan inspirasi yang begitu besar dari alam terhadap karakter musiknya. "Gue kayak ngerasa terpanggil aja buat cinta sama alam. Makanya judul album gue juga Bumi, Air, Udara," ujar pria yang lahir 40 tahun silam itu.

Lantaran itu, Nugie bersama teman-temannya di World Wildlife Fund (WWF) mengajak masyarakat Indonesia ikut gerakan Earth Hour 60+. Ia mengajak seluruh warga Indonesia mematikan listrik selama 60 menit pada tanggal 31 Maret 2012. Dengan demikian, ujarnya, warga berkontribusi menghemat konsumsi energi dunia dan mengurangi polusi serta pemanasan global.

Nugie menularkan semangat angka 60+ itu sebagai enam puluh menit yang berkelanjutan. Artinya, gerakan kita untuk mencintai bumi itu tidak berhenti setelah 60 menit, tapi berlanjut di hari-hari yang lainnya.

"Bumi udah nunjukkin ketidakramahannya kepada kita. Dan cuma kita manusia yang bisa merekayasa bumi. Kalau tanaman sama binatang mereka cuma ngejalanin proses alam aja. Tapi kita kan beda. Kita punya kemampuan untuk mengubah bumi. Makanya dengan 60 menit aja kita matiin listrik, itu udah nunjukkin kepedulian kita pada bumi. Dan maksud '+' di belakang angka 60 adalah bahwa mencintai bumi gak berhenti sampai di 60 menit itu aja, tapi juga harus berlanjut," papar Nugie.

So, tidak ada salahnya kita mengikuti semangat Nugie buat cinta pada lingkungan. (rio)

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates