"Roket itu juga bukan pesawat, berarti tidak melalui wilayah udara kita."
VIVAnews - Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Syamsuddin memastikan, bahwa roket jarak jauh Korea Utara yang rencananya diluncurkan bulan depan aman bagi Indonesia."Saya bisa pastikan itu aman bagi Indonesia karena tidak ada kepentingan yang aneh-aneh, dan sudah diberitahu untuk kepentingan damai," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 26 Maret 2012.
Sjafrie mengatakan Indonesia dan Korea Utara mempunyai hubungan yang baik, sehingga Indonesia tidak menjadi target roket tersebut. "Roket itu juga bukan pesawat, berarti tidak melalui wilayah udara kita," ungkapnya.Hingga saat ini, kata dia, belum ada penjelasan resmi dari Korea Utara mengenai roket tersebut. Namun, langkah pencarian informasi sudah dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri. "Saya rasa itu sudah ada komunikasi antar Kemenlu Indonesia dan Kemenlu Korut," tegasnya.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin. Ia mengatakan Indonesia tidak perlu khawatir dengan peluncuran roket itu. Sebab, daya jelajah roket tersebut hanya 2.000-3.000 kilometer sehingga tidak akan sampai ke Indonesia.Ia mengimbau agar masalah roket ini tidak dibesar-besarkan karena apabila Indonesia panik dan menyatakan keberatan akan meningkatkan sensitivitas.
"Korsel dan Korut merupakan sahabat kita. Kita kembali kepada politik luar negeri kita yang bebas aktif. Jadi tidak perlu dibesar-besarkan karena kalau keberatan menunjukan kita panik," pungkasnya.Rencana Korut meluncurkan roket ditanggapi serius sejumlah negara, terutama Jepang dan Korea Selatan, yang khawatir, Korut luncurkan rudal berhulu ledak nuklir berkedok roket.
Meski, pemerintah Korut mengatakan, akan meluncurkan roket pembawa satelit kerja domestik, Kwangmyongsong-3, ke orbit bumi. Peluncuran yang dijadwalkan antara 12-16 April ini juga untuk merayakan 100 tahun hari lahir Presiden Kim Il-sung.Diberitakan Fox News, Minggu 25 Maret 2012, pemerintahan Seoul mengatakan akan menembak jatuh roket Korut yang berada di udara mereka. Hal ini menyusul kekhawatiran Korsel dan Amerika Serikat bahwa rudal Korut membawa hulu ledak nuklir bersamanya.
"Kami tengah mempelajari langkah-langkah, seperti melacak dan menembak jatuh rudal Korut jika rudal itu melenceng dari jalur dan masuk ke wilayah Korsel," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Yoon Won-shik.Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, pemerintah Jepang menyampaikan kesiapan yang sama. Dilaporkan Voice of America, Menteri Pertahanan Jepang Naoki Tanaka mengatakan telah memerintahkan militer mempersiapkan rudal darat-ke-udara PAC-3 dan kapal perang Aegis yang dilengkapi dengan sistem anti rudal. (umi)
0 comments:
Post a Comment