Sunday, 15 April 2012

Bos Larutan Penyegar Hobi Mobil Antik ,Koleksi Becak Siantar, Ducati 50 cc Hingga Mobil Militer


Bos Larutan Penyegar Hobi Mobil Antik ,Koleksi Becak Siantar, Ducati 50 cc Hingga Mobil Militer

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Gudang produk jadi milik PT Sinde Budi Sentosa, pabrikan farmasi dengan produk andalannya Larutan Penyegar Cap Badak, mempunyai fungsi ganda. Bukan saja tempat menyimpan produk siap edar, melainkan juga ruang pamer ratusan mobil tua. Mobil-mobil itu koleksi Tjioe Budi Yuwono, pendiri sekaligus pemilik PT Sinde Budi Sentosa. Dia memiliki aneka ragam alat transportasi antik. Dalam kunjungan ke pabrik PT Sinde Budi Sentosa di Tambun, Bekasi, terdapat lima lokasi terpisah, semua berada di ruang jalan yang sama, Jalan Diponegoro.

Gudang ini terdapat di plant lima. Gudang cukup besar, bisa dijadikan dua lapangan futsal, atau empat lapangan bulu tangkis. Di dalam bagunan ini terdapat mobil-mobil tua. Ada mobil Austin buatan tahun 1928  benomor plat L 1333 CS, mobil Morris Mini tahun 1968 bernomor polisi  B 1183 YJ mobil Dodge tahun 1940-an.

Di sini dipajang juga mobil-mobil ala militer, Jeep militer Hornet produksi tahu 1980-an, Willys, Hardtop lama hingga truk yang biasa digunakan mengangkut perbekalan prajurit. Masih ada sederet kendaraan antik milik Budi yang dipajang di tempat lain. Seperti mobil Mercy buatan 1938 bernomor polisi D 8 AF, dipajang berdekatan dengan sepeda motor Ducati 50 cc produksi 1950-an, sepeda motor Harley Davidson buatan 1931 di ruang kerjanya di Tambun, Bekasi.

Ada pun sepeda laki Gazelle seri 11 buatan 1950, hingga becak khas dari Pematang Siantar, BSA buatan 1915 dipajang di selasar lantai 7 kantor pusat PT Sinde Budi Sentosa di kawasan Sunter Jaya. Tjioe Budi Yuwono punya kegemaran unik. Pendiri dan pemilik industri farmasi, itu mengoleksi ratusan kendaraan antik, ada mobil, sepeda motor dan sepeda angin. Semua masih dalam kondisi laik jalan, termasuk surat-suratnya masih aktif.

Kepada Tribun Jakarta, Komisaris Utama PT Sinde Budi Sentosa, semua alat transportasi miliknya masih laik jalan. Surat-suratnya masih berlaku, pajak tahunan pun selalu di bayar ke kas negara. Deputi Marketing Director PT Sinde Budi Sentosa Herman Notolegowo yang menemani Tribun dalam pengambilan foto mobil-mobil antik tersebut mengemukakan, mesin-mesin kendaraan itu dalam kondisi baik. "Ini hidup semua," ujar Herman.

Menurut laku-laki berperawakan ramping dan rabut ubanan ini, mengatakan, untuk memelihara mobil-mobil Budi, disediakan lima orang petugas. "Tugasnya untuk kebersihan dan maintenance, atau memanaskan mesin." Agung, personel bagian gudang PT Sinde termasuk bertugas mengurus mobil-mobil itu. "Setiap minggu, mesin dipanaskan. Kadang dibawa jalan di seputar kantor ini," kata dia.

Manajer Produksi PT Sinde Budi Sentosa Sri Wahyono, menuturkan, Budi tidak pernah menjual mobil-mobil mewah koleksinya. Sebaliknya, dia terus berburu ke berbagai daerah untuk menambah. Sri menuturkan, seorang relasi Budi, pembesar satu perusahaan swasta asal Belanda, sekali waktu tampak berniat sekali membeli mobil-mobil milik Budi.

Kabarnya, sang tamu dari Belanda tertarik sekali untuk mengirim mobil-mobil lawas ke Amerika Serikat. "Si tamu tertarik, karena anaknya bisnis mobil antik di Amerika," ujar Sri sembari menyebut tidak ada transaksi, karena Budi Yuwono tidak melepas barang antiknya.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates